Pekik Pilu Korban Ledakan Sumur Minyak Ilegal, Tolong Aku Woi!

ALLAHU Akbar. Idak tahan lagi aku.Tolong aku woi..tolong!

Pekikan pilu itu berulang terlontar dari mulut seorang pria malang yang merupakan korban peristiwa terbakar dan meledaknya satu lokasi pengeboran minyak ilegal Jumat malam lalu (10/1), di kawasan konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Thaha Syaifuddin, di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.

Baca juga: Kapolda Jambi Optimis, dengan Dukungan Kades Vaksinasi di Kerinci Tembus 70 Persen Sepekan Ini

Saat berteriak minta tolong, pria malang itu hanya mengenakan celana dalam. Sebagian wajah dan dadanya terlihat menghitam dan berkilat. Sedangkan pada tangan, paha dan kedua kakinya terlihat sebagian kulitnya mengelupas.

Belum diketahui identitasnya. Setelah cukup lama menahan rasa sakit, pria malang itu akhirnya ditolong beberapa warga, dan membawanya ke sebuah rumah sakit di Kota Muarabulian, Kabupaten Batanghari.

Baca juga: Dirlantas Polda Jambi Turun Tangan Atasi Kerusakan Jalan di Tanjabtim

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari beberapa sumber berkompeten, menyebutkan pria nahas tersebut adalah satu dari beberapa orang pekerja di sebuah lokasi pengeboran minyak ilegal dalam kawasan Tahura Senami.

Sampai berita ini dikirim, lokasi pengeboran minyak ilegal yang terbakar masih menyala alias belum padam. Beredar kabar, jumlah korban dari peristiwa ledakan sumur minyak ilegal Jumat malam itu, empat orang. Satu orang dikabarkan meninggal.

Baca juga: Kapolres Kerinci Pimpin Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Siginjai 2022

Namun informasi resmi dari Humas Polda Jambi, jumlah korban dalam kejadian itu hanya tiga orang, dan semuanya mengalami luka bakar. Satu orang paling parah, menderita luka bakar hampir di sekujur tubuh.

Kabid Humas melalui Kasubbid Penmas Kompol M Amin Nasution membenarkan hal itu.

Baca juga: Kapolri Pimpin HUT Satpam Ke - 41, Kapolda Kalteng Ikuti Upacara Via Virtual

“Sementara kami mendapatkan laporan jumlah korban baru tiga orang, dan sedang dirawat di rumah sakit. Karena kondisi luka, ketiga korban belum bisa dimintai keterangan, ” ujar M Amin Nasution, Minggu malam..

Sementara terkait penanganan secara hukum terhadap aktivitas ilegal drilling di kawasan Tahura Senami, menurut Amin, sedang dalam proses lidik.(Sp)

Baca juga: Kapolda Jambi Antar Jenazah Siswa SPN Korban Laka-Lantas ke Papua